kuliner gudeg jogja |
Nangka yang berwarna kecoklatan diakibatkan oleh daun jati yang dimasak bersama nangka, sedangkan rasa manis gudeg karena adanya penambahan gula saat nangka dimasak bersama santan kelapa namun tak jarang kita menemukan gudeg yang mempunyai rasa pedas.
Untuk kandungan gizi dalam gudeg tak perlu ditanya lagi karena menu pelengkapnya sangat bergizi seperti telur, tahu dan ayam yang mengandung protein, Nangka yang memiliki kandungan magnesium, kalium dan serat yang bermanfaat untuk pencernaan.
Gudeg sudah ada sejak zaman dahulu, ada yang mengatakan sejak penyerbuan Sultan Agung ke Batavia pada tahun 1726, Gudeg juga menjadi makanan keraton Yogyakarta sejak dulu dan juga merupakan makanan khas Yogyakarta karena pada zaman dahulu Nangka mudah ditemukan karena hampir ada di halaman warga sehingga banyak nangka muda berjatuhan yang kemudian diolah menjadi gudeg yang dikenal hingga saat ini.
Jika sobat blogger berkunjung langsung ke kota asal gudeg (Yogyakarta), sobat blogger bisa menemukan cara penyajian gudeg yang unik, ada yang disajikan dengan piring yang terbuat dari tanah liat yang dilapisi daun jati, ada juga gudeg yang dihidangkan menggunakan piring berbentuk kotak yang terbuat dari anyaman bambu dan ada juga gudeg yang langsung dtaruh ke dalam daun jati.
Baca Juga : Lembah Hijau Camp & Resort Malino
Dahulu gudeg hanya terkenal dengan gudeg basah, namun perlahan-lahan gudeg mempunyai varian lain seperti gudeg kering yang disajikan dengan kuah areh (santan) yang sangat kental dan ada juga gudeg solo yang memiliki kua areh berwarna putih, sedangkan gudeg basah kuah arehnya lebih encer dari gudeg kering. Kelebihan dari gudeg kering adalah bisa bertahan dengan waktu lama sehingga tidak mudah basi dan cocok dijadikan oleh-oleh jika berkunjung ke Jogja.